Bali Kundalini Yoga

Pengenalan Meditasi

Bali Yoga kundalini yang saya maksudkan disini adalah mengenal kekuatan ataupun energi kundalini yang saya sesuaikan dengan adat budaya luhur Bali. Setelah sekian lama saya menekuni Meditasi & Yoga utamanya pengetahuan dan pengalaman ataupun pembangkitan energi Kundalini Shakti yang telah ada disetiap diri manusia.

Tentunya yang akan saya paparkan dirubrik ini adalah yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sendiri dalam menjalani Kundalini Yoga yang sesuai dengan energi alam gaib Bali. Bali yang telah terkenal di dunia sebagai Pulau Dewata (pulau bercahaya) atau pulau seribu Pura telah memberikan saya banyak inspirasi khususnya dalam menjalani Meditasi dan Yoga yang berdasarkan atas ajaran Raja Yoga, Bhakti Yoga, Mantra Yoga,Kundalini Yoga, Jnana Yoga dan Marga Yoga.

Khusus dalam Kundalini Yoga dinyatakan bahwa pembangkitan Kundalini Shakti sangat diperlukan untuk mencapai tujuan akhir dari Yoga yaitu mencapai samadhi atau moksah.Ajaran Kundalini Yoga yang telah ada yang juga mendasari setiap ajaran adat budaya Bali namun penyajiannya saja yang berbeda. Bagi Anda yang telah benar-benar mendalami Kundalini Yoga baik melalui Jnana-nya ataupun sadhana-nya tentu akan mengerti dan memahami apa yang akan saya uraikan dibawah nanti karena nampaknya akan berbeda namun sesungguhnya adalah satu bersumber dari jnana dan tattwa Kundalini Yoga. Telah disebutkan dalam Kundalini Yoga bahwa Ibu Kundalini Shakti itu memiliki banyak nama dan rupa.Beberapa sebutan lain dari Ibu Kundalini saya sebutkan dari urutan yang terkenal adalah Ibu Durga, Ibu Prana, Bhuta kala-kali, Rajeswari, Saraswati, Bagawati dan sebagainya. Nah disini saya akan ulas lebih banyak tentang Ibu Kundalini yang tiada lain adalah Ibu Durga yaitu sosok wanita yang digambarkan cukup seram dan khususnya di Bali Ibu Durga diwujudkan dalam wujud “Rangda”. Saya tidak akan mengulas banyak tentang asal usul Rangda tersebut tetapi lebih nanti pada perwujudan seram Ibu Durga yang ada di budaya adat daerah Bali.

Dalam Kundalini Yoga, Kundalini diwujudkan sebagai ular api atau ular emas yang bergulung tiga setengah lingkaran dengan kepalanya menghadap kebawah sambil menggigit ekornya sendiri pada Linga Swayambhu Siwa. Dia tertidur dan menyandarkan diriNya pada Nadi utama yaitu Nadi sushumna.Dia dikatakan sebagai pusat kekuatan sebagai Ibu-Nya Prana atau Dia-lah simbul dan kekuatan itu sendiri. Di Bali disetiap Pura Kahyangan Dalem, wujud  “Rangda” ini pastilah ditemukan dan tempat pemujaan utamanya di didalam Gedong utama Pura kahyangan Dalem. Di dalam gedong itulah Ibu Durga dilukiskan dalam bentuk relief atau padung “Rangda”.

Pertanyaan saya sewaktu masih muda muncul ” kenapa Rangda yang kesannya seram dan yang membuat penyakit atau jahat malahan di dilukis didalam gedong utama dan dipuja setiap upacara puja wali di Pura Dalem.

Bukankah katanya yang melinggih di Pura Dalem adalah Dewa Siwa?

Kemudian setelah selesai Puja Wali Rangda beserta Barong di stanakan kembali biasanya di pura Desa atau Puseh. Akhirnya ada beberapa jawaban muncul dari dalam diri saya, pertama kata Dalem artinya “diteben (bhs bali) daerah bagian bawah tubuh kita atau dari pantat sampai kaki kalau disesuaikan dengan di Bali bahwa daerah selatan dan barat dikatakan daerah teben atau sebagai akhir dari desa adat setempat “.

Selanjutnya Rangda dilukiskan didalam gedong pelinggih utama, saya maknai bahwa pelinggih Gedong Utama adalah “tubuh kita” kemudian didalam tubuh ada wujud Rangda yang berada didaerah bawah dari tubuh. Dan didalam tubuh kita juga ada Siwa (yang dipuja di Pura Dalem),

Kenapa tidak Siwa saja diwujudkan di sana?

inilah pertanyaan selanjutnya. Sayapun jawab sendiri, perkataan “Dewa Siwa” khususnya dalam aliran Siwaisme berarti “Dewa Pelebur, Dewa kematian, Yang memurnikan dan menyucikan” juga Dia disebut “Purusa” atau Jiwa utama.

Dalam bahasa Bali kata Purusa terdiri dari kata “Purus” yaitu alat kelamin laki-laki yang selanjutnya disimbulkan sebagai Linga (Siwa Linga), dan kata “Isa” atau Isana yaitu Siwa dalam wujud Iswara (sebutan lain dari Siwa). Dengan memahami lebih jauh tentang ajaran Siwa yang tugas utamanya adalah sebagai pelebur segala ciptaan Tuhan agar kembali ke unzur asalnya yaitu tubuh yang terbuat dari bahan padat kembali ke Tanah, air kembali ke air, yang api kembali ke api, udara kembali ke udara, yang gas (ether) kembali ke angkasa (langit) atau menuju ke kehampaan. Atau isilah lain seluruh zat panca maha bhuta kembali ke unzur aslinya menuju Dhat-Nya masing-masing.

Ibu Durga sesungguhnya adalah kekuatan (shakti) itu sendiri, kekuatan itu kemudian menyatakan dirinya sebagai Prana (energi hidup), energi listrik, daya magnetis, kohesi,daya berat (gravitasi) di alam ini. Atau seluruh kekuatan alam adalah dirinya sehingga beliau terkenal juga sebagai Ibu semesta. Wujud Rangda adalah wujud Ibu Durga atau Ibu Kundalini adalah simbul Energi atau wajah Rangda yang seram menakutkan juga  gambaran kejahatan itu sesungguhnya ada dalam diri setiap manusia. Namun demikian banyak yang belum menyadari hal ini, mereka sangat takut melihat wajah seram diluar dirinya, mereka geram akan mengetahui kejahatan orang lain, mereka justru tidak takut melihat wajah seramnya sendiri disaat marah, benci, kesal, tersinggung dan dendam pada orang lain, mereka tidak geram pada dirinya ketika pikiran jahat menguasai dirinya.