Kundalini Yoga

Kundalini

Kundalini Yoga terdiri dari perkataan sansekertha yaitu Kundalini dan Yoga, maksudnya menjalankan yoga dengan bantuan menaikkan energi Kundalini Shakti. Yoga berasal dari suku kata “Yuj “ yang artinya “Menghubungkan atau Menyatukan”. Jadi Yoga adalah suatu proses untuk menghubungkan atau menyatukan diri kehadapan Tuhan YME . Yoga itu sendiri hanyalah suatu jalan atau proses untuk mencapai penyatuan diri individu dengan diri yang agung. Dalam masa proses inilah para penekun spiritual menjalani berbagai macam jalan ada yang menjalani dengan Hatta Yoga, Karma Yoga, Jnana Yoga, Raja Yoga ataupun Bhakti Yoga.

Masing –masing jalan Yoga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan biasanya keempat jalan Yoga ini sifatnya saling mendukung sulit dalam praktekan dipisahkan.

Dan menurut pandangan saya bahwa untuk dapat menjalankan yoga dengan baik semuanya harus didasari semangat yang suci serta pengetahuan spiritual yang cukup. Seperti yang di katakan dalam Siwa Samhita “ hanya jnana (pengetahuan spiritual) itu sajalah satu –satunya yang abadi tanpa awal dan akhir,dimana tak ada benda-benda (substansi)lain yang nyata:Perbedaan yang kita lihat di dunia ini adalah hasil dari kondisi indra-indra dimana bila yang ini (indra-indra)berhenti,maka yang tinggal hanyalah jnana itu sendiri,tak ada yang lainnya” Pengetahuan ibaratnya seperti cahaya matahari yang menerangi kegelapan, menerangi kebodohan sehingga yang palsu dan benar dapat diketahui dengan jelas.

Banyak orang yang dalam menjalani jalan spiritual tanpa pengetahuan yang cukup mereka hanya mendapatkan sesuatu secara instant dan tidak sedikit malah dijadikan seperti kerbau yang dicocok hidungnya,menurut saja. Bahkan banyak yang terpelajar dibingungkan karena lebih mengutamakan hasil dan menuruti keinginannya untuk cepet menguasai apa yang menjadi tujuannya.

Untuk mendapat gelar sarjana seseorang harus memiliki Ijazah SD,SMP dan SMA dst, kecuali membeli Ijazah palsu. Seorang yogi harus bergerak dengan penuh semangat suci menuju Tuhan apakah dengan mencari di dalam diri ataupun keluar, semua jalan ini adalah sama hanya saja bila perjalanan spiritual menuju keluar akan lebih banyak menemui rintangan. Inilah Yoganya, suatu proses pencarian kebenaran, namun perlu diingat bagi yang menjalani dengan meditasi cendrung pencarian menuju ke dalam diri dan yang melakukan persembahyangan ketempat-tempat suci,melakukan tirta yatra, berziarah dan sejenisnya lebih bersifat keluar. Kedua jalan ini nampaknya terpisah, dipisahkan oleh keyakinan dan keegoan,padahal kedua jalan ini adalah satu adanya.

Keegoan seorang meditasi mengkalim bahwa Tuhan hanya dapat dicapai dengan meditasi Tuhan tidak perlu dicari jauh-jauh Dia ada pada setiap diri manusia ,meraka ini lebih banyak menjalankan bhakti berdasar raja yoga dan hatta yoga, demikian juga yang bersifat keluar bahwa Tuhan itu berkedudukan di setiap tempat suci yang mereka yakini,mereka berjalan di jalan bhakti yoga dan.karma yoga Dan banyak lagi cara mereka mencari Tuhan sesuai keyakinan mereka masing-masing.

Dari melihat perbedaan jalan yang mereka tempuh tentunya mereka itu telah menemukan apa yang dicari dan diyakini. Kalau saja disadari bahwa kedua jalan itu sesungguhnya saling mendukung, masing-masing jalan mempunyai keunggulan dan kelemahannya. Sebaiknya di seimbangkan itulah menurut pandangan saya. Pencarian Tuhan apakah dengan meditasi atau sembahyang itu adalah sama, yaitu sama-sama dalam proses pencarian.Jadi saya kurang sependapat bahwa Tuhan mencari kita, tuhan memang ada dimana-mana termasuk ada di dalam diri. Walaupun kesannya dekat yaitu berada di dalam diri namun dalam prakteknya terasa sangat jauh sekali sangat sulit sekali, jadi perjalanan kedalam ataupun keluar prosesnya sama saja. Rasanya Beliau sangat berada jauh sekali sulit dicapai. Perjalanan Yoga terletak pada nilai perjuangannya, sejauh mana kita mampu mengatasi halangan apakah dari dalam atau luar diri, bukan terletak pada hasil yang didapat.

Sehingga Rshi Patanjali mengatakan “sangat sulitlah berjalan dijalan ini (yoga) seperti berjalan dimata pisau yg sangat tajam, salah atau terpeleset sedikit terlukalah jadinya” juga berjalan untuk menemui Beliau seperti melakukan proyek Maha karya, segala halangan dan rintangan harus mampu kita lewati hanya dengan keteguhan,disiplin dan rajin berlatih. Begitu jauh kita meninggalkan Beliau untuk mendekatinya adalah sesuatu yang membutuhkan energi Extra. Energi yang mendorong terwujudnya tujuan Yoga yaitu Energi Kundalini. Energi adalah kekuatan, power, shakti,daya atau apapun istilah semuanya ini telah ada dalam diri kita dan juga diluar diri kita. Energi besar yang tertidur didalam diri yang berwujud ular melingkar 3,5 lingkaran dengan kepalanya menghadap ke bawah melingkari Linga swayambhu Siwa.

Bila energi Kundalini mampu dibangkitkan, energi inilah yang akan mendorong sesorang mencapai tujuan hidupnya atau tujuan Yoga-nya. Kenaikan energi Kundalini akan membersihkan tiap cakra yang dilewati kemudian mengaktifkan cakra-cakranya dan bisa jadi berbagai siddhipun akan dirasakan walaupun sifatnya masih sekejap saja. Kenaikan Kundalini akan sangat membantu terutama untuk meningkatan kesadaran diri serta daya vitalitas tubuh juga ditingkatkan misalnya untuk membantu penyembuhan diri sendiri atau bahkan jadi penyembuh Kundalini. Namun yang perlu diperhatikan bukan hanya manfaatnya yang sangat berguna itu, bagi saya malah bagaimana cara kita menangani setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh kenaikan Kundalini itu. Karena kundalini kenaikannya akan membersihkan dan membuka simpul-simpul cakra, karena kundalini hanyalah sebatas energi jadi energi ini akan main dobrak saja, sehingga perlulah kita mengetahui pengetahuan dan tekhnik mengarahkannya sehingga tidak terjadi hal yang diinginkan. Banyak penekun spiritual telah jatuh sakit karenaNya tanpa disadarinya bahwa penyebabnya adalah Kundalini (syndrome kundalini).