Meditasi Saraswati

Artikel Umum, Tuntunan Meditasi

Hari raya Saraswati khususnya bagi umat sedharma sangat penting, bukan hanya yang masih menuntut ilmu pengetahuan secara formal saja. Hari Saraswati hendaknya dihormati dan dipuja oleh semua kalangan umat yang meyakininya, kenapa saya katakan demikian? Menurut pandangan saya pribadi Hari Raya Saraswati yang diyakini sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, baik pengetahuan ilmiah ataupun spiritual. Cobalah renungkan semasih kita hidup didunia ini bukankah kita terus dialiri pengetahuan, pengetahuan yang datang dari berbagai factor diantaranya adalah pengalaman dan aktivitas dalam hidup keseharian, bukankah semuanya itu juga berupa pengetahuan?
Dalam melaksanakan puja Saraswati dalam tatwa hanya disebutkan sebelum tengah hari, hal inilah yang akan saya bahas lebih banyak dan apa yang tersurat dibawah adalah inspirasi sendiri.
Om , Brahma dev……….

Brahma yang dikenal sebagai pencipta dengan aksara “Ang” berwarna kemerahan, pemberi inpirasi, bersifat aktif pemberi anugrah utama segala yang diminta apakah baik ataupun buruk pasti dikabulkan. Saya lebih menekan pada cahaya kemerahan beliau sehingga dalam adapt Hindu di Bali beliau lebih banyak di puja oleh turunan Pande. Beliau juga disebut sebagai “Prajapati ( pra=awal, japa=puja,ti=urip/prana)” sebagai pemberi hidup/pengurip-urip/pasupati/menghidupkan. Beliau memiliki shakti, Dewi Saraswati, coba renungkan lebih mendalam, apa jadinya kita tanpa ilmu pengetahuan? Apa jadinya tanpa ada Dewi saraswati karena beliaulah kita dapat hidup layak, karena pengetahuanlah kita mendapatkan kesuksesan dan jadi bahagia .Jadi intinya semuanya adalah karena pengetahuan, siapa yang berpengetahuan dia akan menguasi dunia, menurut saya mendapat ini sangatlah bijak seperti negara jepang dan amerika , merekalah menguasi dunia saat ini kerena pengetahuan mereka sungguh luar biasa.
Cahaya putih matahari bila di uraikan akan jadi Sembilan warna cahaya, infra merah (red), merah, jinga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (violet). Namun yang mampu terlihat hanyalah 7 warna cahaya saja yaitu “me-ji-ku-hi-bi-ni-u”. Ke Sembilan cahaya yg ada juga mewakili Aksara yang ada, nah disini saya hanya menjelaskan aksara rue bineda ‘ Ang dan Ah”, Ang = infra merah dan Ah = ultra ungu, nah kalau diamati dari terbitnya matahari menyinari bumi, hari dapat dibagi tiga, yaitu pagi , siang dan sore. Bila dipandang dari hokum dua litas yang ada hanyalah “cahaya dari pagi menuju siang dan dari siang menuju sore ”.

Saya katakan saja cahaya pagi dan sore, cahaya pagi diliputi oleh infra merah dan didalam infra merah terdapat cahaya berwarna “merah, jingga , kuning dan hijau sedang di sore hari cahaya ultra violet (ungu) berkuasa dan cahaya yang berada didalamnya “ biru, nila dan ungu” saya tak menjelaskan bagaimana terjadinya spectrum cahaya ini saya hanya menghubungkan dengan Hari Saraswati. Karena Brahma dan shaktinya disimbulkan berwarna merah sehingga tepatlah beliau dipuja sebelum siang hari karena warna cahayanya hanya aktif dari pagi sampai siang saja.
Kemudian di saat Hari raya ini juga setiap umat melakukan “tapa berata” yaitu tidak membaca dan menulis, tentang Berata ini mungkin lain kali saya akan ulas, sekarang saya akan mengajak umat se-dharma melakukan puja bhakti melalui meditasi Saraswati.
Dalam meditasi ini dapat dilakukan dikamar /kamar suci/di hadapan pelinggih dan meditasi ini dapat dilakukan dimalam hari.
1. Duduk dengan tenang, santai dan rilekan diri
2. Sambil menenangkan diri dari pengaruh pikiran dan unsure luar cobalah sadari aliran nafas yaitu dengan merasakan nafas yang keluar dan masuk.
3. Mulai renungkan Ibu Saraswati, renungkan ke-agungannya, kecantikannya, juga segala peralatan yg beliau bawa, kalau sulit membayangkan dapat dibantu dengan melihat foster beliau yang telah ada. Nah, bagi anak2/anak muda khususnya dapat ditumbuhkan rasa cinta terhadap diri beliau anggaplah beliau sebagai “ Ibumu yang penuh kasih, sebagai temenmu yang sangat peratian terhadapmu atau bahkan sebagai pacarmu” itulah beliau, beliau adalah semuanya. Yang paling penting tumbuhkan rasa kagum, sayang dan senang terhadap Beliau, gunakan sebatas pengetahuan yang dimiliki jgn terlalu memaksakan diri. Bagi yang telah mampu membayangkannya cobalah perkuat dengan membayangkan bahwa Beliau mengangkat tangannya dan menganugrahi diri anda. Nah, bagi yang belum bias tetep pandang gambar beliau.
4. Sekarang mohonlah kehadapan beliau waranugrahanya sambil rasakan atas kepala atau mengingat kepala saja, apapun rasanya nikmati saja sambil berusah tersenyum.
5. Setelah merasa cukup meditasi dapat diakhiri…