Aturan – Etika Penyembuhan

Penyembuhan

Dalam melakukan teknik penyembuhan dengan Teja Surya tidak ada persyaratan secara khusus hanya yang perlu diperhatikan adalah Etika baik sebelum, pada saat ataupun sesudah praktek penyembuhan dilakukan. Hal ini sangat penting diperhatikan terutama pada Pasien yang belum memahami sistem penyembuhan ini. Karena penyembuhan Teja Surya hanya dapat dilakukan berdasarkan Keyakinan baik Si Penyembuh itu sendiri ataupun Si Pasien.

Bila pasiennya kurang yakin ini mengakibatkan lambatnya proses penyembuhan yang dilakukan penyembuh. Untuk menghindari kejadian ini sebaiknya jelaskan terlebih dahulu tentang teknik penyembuhan Teja Surya ini dengan harapan pasien dapat menerima sepenuhnya energi yang akan disalurkan dan untuk lebih cepatnya proses penyaluran energi sebaiknya beri juga arahan kepada pasien agar bersikap tenang, santai ,pasrah dan mempunyai keyakinan sepenuhnya.

Bersikap Tenang

Tenang dalam artian pikiran dibebaskan dari segala gangguan yang ada apakah bersifat menyenangkan atau tidak. Pikiran diarahkan pada salah satu obyek yang bersifat ringan tidak memerlukan penganalisaan yang serius, tetapi pikiran jangan sampai kosong. Secara kenyataan orang yang sikapnya tenang dapat dilihat dari raut wajahnya yang berseri-seri atau tersenyum. Hal ini biasanya terjadi disaat semua permasalahan yang bersifat mental / emosi telah dapat diatasi dengan baik.

Bersikap santai

Santai berarti anda mulai menghayati arah laju pikiran anda yang diikuti dengan pengendalian pada tubuh fisik. Dimana semua gerakan otot tubuh kelihatannya tidak kaku semuanya serba alami, tidak sedikitpun nampak sikap yang tegang. Biasanya orang yang santai tidak mengeluarkan keringat di daerah dahinya. Sikap santai ini lebih banyak berhubungan dengan faktor fisik misalnya : segala tugas atau pekerjaan telah tuntas dikerjakan secara baik dan benar.

Bersikap pasrah

Kata Pasrah dapat diartikan menyerahkan segala sesuatu yang ada pada diri kita, dengan rasa tulus ikhlas kepada-Nya serta membiarkan Beliau (Tuhan) yang mengaturnya tanpa mengharapkan imbalan yang berlebihan. Sikap pasrah ini umumnya terjadi disaat kita mengalami penderitaan, baik secara fisik, mental dan emosi. Atau keadaan ini akan benar-benar terjadi pada saat pikiran kita mengalami kebuntuan, kalut, binggung tak tahu harus berbuat apa, terasa semua jalan keluar tertutup. Disaat ini setrespun bisa terjadi, segala gerak anggota tubuh, emosi, sifat, prilaku bahkan perkataan yang keluar kadang-kadang tidak terkontrol atau bahkan terdiam tak ada reaksi apapun. Keadaan ini merupakan saat yang rawan bagi pikiran untuk dapat mengatasi permasalan. Kadang-kadang orang melupakannya dengan jalan minum obat-obatan, minum-minuman beralkohol atau mencari jalan yang menyesatkan. Sebaiknya disaat ini, bila pikiran masih dapat difungsikan sedikit saja serta arahkan pikiran untuk menyerahkan segalanya kehadapan Tuhan Yang Maha Esa maka penulis yakin arti kata pasrah yang sesungguhnya akan dipahami. Namun sikap pasrah yang diartikan dengan keadaan pikiran dan tubuh masih segar tanpa mengalami keadaan yang sesungguhnya ini merupakan sikap pasrah yang semu. Untuk melatih sikap pasrah yang murni ini minimal kita dapat merasakan penderitaan orang lain atau belajarlah mengasihi (dalam arti luas) orang lain.

Ketiga sikap diatas lebih mudah dipraktekkan bila kehidupan sehari-hari anda cukup baik, ini dimaksudkan kesehatan cukup baik, hubungan sosial yang baik, mencari nafkah yang benar dan tali spiritual anda cukup berkembang.

Dalam melakukan tekhnik penyembuhan Teja Surya ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dilatih secara bertahap. Latihan yang teratur serta dibutuhkan kesabaran dan ketekunan. Lain halnya bila anda mendapatkan tuntunan langsung dari seorang Guru atau anda telah mendapat Shaktifat Teja Suryadari yang berwenang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh penyembuh

Seorang penyembuh sebelum mulai melakukan proses penyembuhan, ada beberapa hal yang cukup penting untuk diperhatikan agar penyembuhan yang dilakukan berjalan sesuai rencana. Disini penulis lebih menekankan faktor keamanan, baik untuk si pasien atau si penyembuh yang akan melakukan penyembuhan. Ini sifatnya tidak mengikat tergantung kebijaksanaan anda. Hal- hal tersebut adalah :

Jangan melakukan penyembuhan saat anda tidak tenang, emosi yang kurang stabil atau sedang mengalami gangguan kesehatan/sakit. Karena bila anda memberi energi kepada pasien maka energi anda yang terganggu akan ikut mengalir bersama energi Teja Surya ke tubuh pasien. Keadaan ini bisa menambah parahnya penyakit Si pasien.

Jangan menjanjikan secara pasti penyembuhan suatu penyakit.

Jangan memberi informasi lebih kepada pasien tentang apa yang anda ketahui atau informasi yang dapat membebani pikiran pasien.

Kurangi proses waktu/periode dalam melakukan pembersihan / pemberian energi khususnya pada anak-anak dan orang yang berusia lanjut.

Adakan komunikasi secara kekeluargaan terhadap pasien dan jelaskan proses penyembuhan yang akan dilakukan dengan tujuan agar pasien dapat menerimanya dengan penuh keyakinan, serta anjurkan pasien untuk bersikap menerima apa adanya