Surya Namaskara

Yoga Surya Namaskara

Surya Namaskara merupakan jalan yoga untuk meningkatkan kesadaran serta pencerahan spiritual dengan cara menghormati dan memuja Matahari.Surya namaskara telah ada sejak jaman Weda dimana Matahari dijadikan simbul yang kuat untuk membangkitkan aspek keberadaan matahari di dalam diri kita.

Dengan melatih surya namaskara setiap pagi di saat matahari terbit akan lebih mengaktifkan cakra-cakra,energi, kecerdasan sehingga tubuh fisik akan menjadi lebih dinamis,sehat dan pikiran semakin cemerlang.Memuja matahari berarti  memuja Tuhan dalam wujud kecemerlanganNya dapat dilakukan dengan menghadap matahari baik saat matahari terbit ataupun di sore hari ataupun di malam hari. Menghormati dan memuja matahari terbit itu akan memberi manfaat untuk kesehatan,kesuksesan,kecerdasan & kecemerlangan pikiran, membangkitkan energi vitalitas serta mengaktifkan seluruh energi dan cakra-cakra ditubuh.

Dan di sore hari baik untuk keberuntungan,kesadaran,pengetahuan rohani dan menumbuhkan kebijaksanaan sedang di malam hari sangat baik untuk meningkatkan kekuatan daya batin,mempertebal aura tubuh,melepaskankan energi vitalitas bagi perkembangan kesadaran rohani yang lebih tinggi dan mencerahi jiwa. Dalam filsafat Yoga dijelaskan ada tiga jenis aliran energi utama didalam tubuh kita yang di sebut sebagai Nadi yaitu nadi Ida,Pinggala dan Sushumna. Dalam latihan Surya namaskara, energi prana shakti mengalir pada nadi pingala (surya nadi) yang merupakan energi surya bermuatan positif dengan karakteristik maskulin, dan sesuai dengan napas di lubang hidung kanan. Yang kedua, manas shakti, mengalir pada nadi Ida adalah energi bulan bermuatan negatif memiliki karakteristik feminin, dan sesuai dengan napas di lubang hidung kiri.

Prana Shakti bertanggung jawab untuk kegiatan fisik, ekstroversi, dinamisme, keberanian, kualitas kepemimpinan, agresi, penalaran dan pemahaman logis Energi surya berawal dari chakra Manipura atau dikenal sebagai waiswanara (api pencernaan) mengalir menuju ke solar pleksus (ulu hati) selanjutnya menuju ke cakra jantung belakang, Prana shakti yang tersimpan disini mengalami pemurnian selanjutnya tersimpan digudangnya tepat 4 jari di bawah pusar.

Sebaliknya, manas shakti bertanggung jawab untuk aktivitas mental, introversi, memelihara dan pertumbuhan, empati, kualitas penerimaan, penyesuaian dan menyerah, kreativitas, kemampuan untuk menemukan alternatif non-konvensional, pemahaman intuitif, kemampuan artistik, dll

Kedua energi ini sama-sama penting untuk menghadapi situasi yang berbeda hidup serta untuk pertumbuhan rohani. Cabang-cabang simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom dalam tubuh fisik dapat disamakan untuk sebagian besar prana shakti dan manas masing-masing.

Praktek surya Namaskara mengaktifkan prana shakti dan chakra Manipura. Kebangkitan prana shakti melimpahkan kelincahan, fleksibilitas, postur tubuh yang baik, tubuh ramping, kesehatan yang baik, kekuatan fisik, keberanian, dinamisme, kepercayaan diri dan pemikiran yang jernih.

Pemujaan matahari dengan surya namaskara memang sangat terkenal di India Kuno sejak 4.000 tahun yang lalu dimana dalam Rig Weda di lukiskan matahari sebagai :

“Penghapus segala rintangan,

Penyembuh segala penyakit,

Tuhan dari segala yang diam dan bergerak,

Membunuh para setan,

Penjaga jemaah”.

Dalam kutipan lain juga menyatakan:

Kau muncul menerangi bumi,
langit dan ruang di luar langit
Kami bermeditasi dalam kemuliaan menggemaskan
Dari sinarmu yang cerah cemerlang.
Semoga menginspirasi kecerdasan kami.

Dalam hal ini Matahari di samakan dengan atma, percikan dari Tuhan yang kekal, Matahari dianggap sebagai bentuk nyata dari prinsip kekal. Ia adalah pemberi segala dibutuhkan oleh mahluk hidup dari makanan, air dalam bentuk hujan, oksigen / prana, cahaya / visi, kehangatan, kesehatan, kecerdasan dan sebagainya.

Dalam Upanishad Brihadaranyaka juga ada menyebutkan :

Ya Tuhan , kau adalah esensi cahaya,
Membawa saya dari tidak nyata menuju kenyataan.
Dari kegelapan menuju cahaya,
Dari kematian menuju keabadian.

Demikian juga dalam mantra Gayatri, kita menyembah matahari sebagai pencipta berwujud cahaya kecemerlangan di ketiga dunia, bumi, langit dan ruang di atas langit, dengan melantunkan metronum gayatri kita memintanya untuk membimbing diri kita dari kegelapan menuju kecemerlangan, dari kebodohan menuju kecerdasan.

Memuja matahari adalah tindakan akan rasa syukur atas energi yang telah ditumpahkan kepada kita. Apakah dengan mantra Gayatri, mantra surya lainnya atau hanya dengan melakukan senam surya namaskara.

Untuk pemujaan dan penghormatan matahari yang akan saya ulas lebih jauh adalah  praktek SuryaNamaskara dan meditasi pada matahari, ini merupakan salah satu ajaran dari lima Tantra utama yaitu yang dinamakan Tantra Saura, dikhususkan untuk praktek menyembah matahari. Surya Namaskara terdiri dari 12 pose/postur, dimana ke 12 pose ini berupa gerakan yang dinamis dan berenergi.

Kinerja senam Surya Namaskara dengan 12 pose yang digerakan secara berurutan dengan irama yang stabil dimana pose ini mencerminkan irama alam semesta, 24 jam hari, fase zodiak 12 tahun dan bioritme tubuh. Surya namaskara dianggap sebagai latihan rohani yang lengkap karena meliputi asana, pranayama, mantra dan teknik meditasi. Surya namaskara idealnya dilakukan di pagi hari sambil menyambut dan menghadap matahari terbit.Dan dalam praktek melakukan surya namaskara janganlah terlalu berpedoman pada urutan pose atau banyaknya putaran yang harus dilakukan yang dipentingkan latihlah sebatas yang mampu dilakukan dan pose yang diingat, jangan sampai melakukannya melewati titik kelelahan. Lakukan semua gerakan yang mampu dilakukan dengan senang hati sambil memuja matahari.

Nanti setelah terbiasa baru tingkatkan diri dan penuhi aturan pose yang telah ditetapkan.Hal penting dalam latihan surya namaskara adalah untuk menyadari keterbatasan tubuh dan tidak menyebabkan ketegangan. Surya Namaskar adalah praktek kuat dan berkuasa, yang jika berlebihan, dapat menyebabkan tidak hanya kelelahan fisik tetapi gejala pembersihan internal seperti ruam, pilek atau diare.

Untuk itu latihannya dapat dilatih secara bertahap baik jumlah pose ataupun jumlah putarannya.Setiap beristirahat dalam setiap putaran lakukanlah shavasana(sikap seperti tidur) selama beberapa menit. Ini adalah bagian penting dari praktek Surya Namaskara karena pada saat pose ini (tiduran) memungkinkan tubuh untuk melakukan penyesuaian energi dan pelepasan racun dari darah. Lakukan sawasana sampai nafas dan detak jantung terasa kembali normal.