Vibrasi Alam Semesta

Artikel Anggota

Planet kita beserta segala isinya bergetar bersama suara, dan banyaknya mitos yang menyebutkan bahwa suara merupakan sumber dari segala kehidupan. Dalam Al-Kitab (Yohanes :1) kita dapati : Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Kitab Hindu Kuno, yaitu Weda, menggambarkan penciptaan dimulai dari suara suci “Aum” dan “Ah” (yang diakui secara umum sebagai suara perwujudan dari eter menuju dataran materi) yang merupakan manifestasi cara manusia merujuk esensi Tuhan, yang kita dapati diberbagai agama seperti pada Jehovah, Jahvweh, Maria, Budha, Allah, Ra, Krisna, Muhammad dan Ras Tafari Demikian awal-muasal Tuhan mengeluarkan firman-Nya dalam bentuk suara dan suara bergetar bertentangan dengan suara-suara lainnya pada frekuensi yang berbeda yang menghasilkan pola-pola serta struktur-struktur.
Ketika semakin banyak suara yang mengalir menuju struktur ini, suara menjadi semakin padat, dan pada akhirnya terciptalah suatu hal: bagaimanapun juga suara merupakan sebuah pondasi, di mana segala hal dibangun di atasnya, dari sebuah tubuh manusia sampai ke sebuah pesawat luar angkasa dan jika kita dapat mendengar, dari jalinan getaran-getaran rumit ini akan tercipta sebuah simfoni (Roden,1999 : 9)

Suara Om (Aum)

Ilmuan Swis, Hans Jenny menemukan bahwa saat suara Aum atau Ohm dinyanyikan pada sebuah pemancar elektronik, gelombang suara menciptakan pola seperti bintang yang rumit, yang sebenarnya mirip sebuah yantra yang telah digunakan di berbagai negara di Belahan Timur selama berabad-abad untuk mewakili suara Aum. Yantra adalah sebuah bayangan visual lurus yang terkonsentrasi dan kompleks yang digunakan dalam medetasi. Jika kita memecah suara Aum , kita akan mendapatkan suara Ah untuk grounding semua ciptaan, U atau O (karena suara U berubah menjadi O saat menuju m) karena getaran keabadian dan mmm untuk gerakan suara. Itual sebabnya mengapa suara Aum disebut inti mantra dan suara nafas jantung Tuhan dalam keseimbangan yang sempurna ; karena ia mengandung segala yang ada di alam ini. Getaran-getaran suara yang kita gunakan (seperti suara Aum yang menciptkan pola gelombang suara elektronik) akan tergambar dalam diri kita (Roden, 1999 : 51)

Suara Murni Manusia

Suara murni manusia bekerja bagaikan laser. Namun, sebuah energi yang difokuskan dengan tepat secara intensif akan menembus materi dan dapat mengatur struktur tulang (sejumlah orang mengatakan kepada saya bahwa mereka mendengar dan merasakan tulang-tulang mereka kembali ke tempat semula selama proses penyembuhan melalui suara ini). Suara murni membunyikan nada dengan cara menggetarkan sel-sel tersebut pada sebuah nada di mana energi negatif dihancurkan atau dilepaskan dan diganti dengan getaran-getaran positif; dan dalam kasus di mana tubuh sudah benar-benar tidak harmonis, suara murni akan mengingatkan sel-sel tentang suara kesehatan sempurna atau keserasian penuh (Roden, 1999 : 17) Suara murni juga dapat digunakan untuk menghubungkan, menjernihkan dan memberikan energi pada sistem saraf, merangsang kelenjar otak dan memberi gizi bagi adrenalin serta sistem kekebalan tubuh (Roden, 1999 : 17)

Pohon dan Tanah Berbicara

Ketika kita benar-benar selaras dengan semua ciptaan dan diri kita sendiri, kita dapat mendengar suara ini, seperti yang dikatakan oleh penduduk asli Amerika, bahwa pohon-pohon dan tanah berbicara kepada kita. Tetapi derap materialisme dan perkembangan kehidupan modern menciptakan kebisingan yang membawa kita semakin jauh dari nada-nada kehidupan yang alami, serta dari suara yang pada hakikatnya tanpa polusi dan murni (Roden, 1999 : 10) Namun kita masih belum tahu kekuatan dari suara. Jika musik dimainkan untuk sapi-sapi yang sedang diperah, susu yang dihasilkan menjadi lebih banyak, tanaman juga tumbuh lebih baik dalam kondisi-kondisi seperti ini (Roden, 1999 : 10)

Ditulis oleh Ardha